Kepo Apa Arti Dari Jubah Hitam Yang Di Kenakan Lionel Messi – Lionel Messi, kapten timnas Argentina, tak hanya meraih juara umum slot369 tapi juga gelar individu pemain terbaik Piala Dunia 2022. Itu adalah momen yang menarik dengan Messi mengenakan jubah hitam karena ia memiliki kesempatan untuk menjadi pembawa trofi Piala Dunia pertama.
Sejarah Busana Arab “Bisht” atau jubah hitam yang dikenakan Lionel Messi dan hanya dikenakan oleh orang-orang tertentu. Kemenangan timnas Argentina di Piala Dunia 2022 saat ini tengah ramai diperbincangkan hampir di semua negara. Prancis kalah dengan Argentina saat adu penalty dengan skor 2-4 slot369
Banyak orang yang langsung tertarik dengan jubah tersebut. Diketahui apakah jubah hitam yang dikenakan Messi merupakan jubah tradisional Arab yang disebut bisht.
Lionel Messi Mengenakan Bisht
Busana bisht yang dikenakan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani untuk Lionel Messi sesaat sebelum upacara trofi Piala Dunia menarik perhatian. Kapten timnas Argentina itu mengenakan jubah hitam transparan dengan aksen emas di atas podium.
Bisht itu sendiri adalah pakaian tradisional Arab yang telah dipakai oleh pria selama ribuan tahun. Kata bisht berasal dari Persia di belakang. Jubah hitam ini tidak cocok untuk digunakan sehari-hari dan hanya boleh dikenakan pada acara-acara khusus.
Di masa lalu, suku Badui atau Bedouin, suku nomaden Arab, menggunakan bishti di musim dingin. Nuttura terbuat dari kain karung untuk melindungi pemakainya dari hujan. Sekarang Bishti hanya digunakan pada acara-acara khusus dan penting.
Bisht atau jubah hitam yang dipinjam dari National Clothing biasanya sangat mahal karena memiliki bordir emas, perak, tembaga dan sutra. Karena itu, Bishti hanya digunakan oleh orang-orang tertentu saat ini.
Kain yang digunakan untuk membuat Bisht kini juga menjadi simbol perayaan, sesuatu yang istimewa yang menciptakan kemewahan. Karena tidak lagi terbuat dari kain tebal, bisht tidak lagi digunakan untuk menghangatkan tubuh seperti sebelumnya.
Simbol Kemakmuran
Bisht atau jubah hitam, seperti pakaian lainnya, memiliki kualitas yang bervariasi. Salah satu pembuat Bisht paling terkenal di Al-Ahsa, Abdullah Jafar Al-Qattan, mulai bekerja membuat Bisht pada usia 7 tahun.
Seperti disebutkan di atas, jubah ini biasanya berwarna hitam, cokelat, abu-abu, krem atau putih. Bisht adalah pakaian paling tradisional di Arab dan salah satu yang paling bergengsi terkait dengan royalti, kekayaan, dan upacara.
Satu lembar kain bisht biasanya dijual dengan kisaran harga Rp 400.000 hingga Rp 82 juta. Ada juga jenis bishti kerajaan yang dirancang khusus untuk pangeran, politisi dan orang kaya di negara-negara Arab seperti salah satu situs nya yakni m88. Bish digunakan oleh orang-orang penting
Selain digunakan untuk momen dan acara penting, Bishti juga umumnya hanya digunakan oleh orang-orang tertentu saat ini. Seperti politisi, ulama, dan orang-orang senior di negara-negara Teluk Arab, Irak, dan Arab Saudi bagian utara.
Bishti juga secara tidak langsung menjadi salah satu tanda dan tanda pembeda dari para tokoh yang menggunakannya. Dalam budaya Arab, bisht buatan tangan merupakan simbol yang sangat penting bagi pemakainya, oleh karena itu seni membuat bishti biasanya diturunkan dari generasi ke generasi. .
Bishti termahal terbuat dari wol unta, llama atau kambing dengan sulaman emas di bagian kerah dan lengan. Mantel bisht Messi adalah yang paling mahal, terbuat dari bulu unta atau wol domba atau kambing, dengan sulaman emas di bagian kerah dan lengan.